Menghidupkan kasih-Nya Lewat yang Terlupakan
“ Dalam doa aku bersyukur atas limpah kasih-Mu.. Ajar aku mengasihi-Mu dan sesama manusia” -(PKJ 212- Ya Allah Kasih-Mu Besar)- Begitulah penggalan lirik lagu yang selalu menggelitik hati saya ketika menyanyikannya, yang jadi pertanyaanya sekarang adalah siapakah “sesama” yang akan kita kasihi? Mungkin ada banyak dari kita yang berpikir “ya pastilah orang yang ada di sekitar kita dan yang terdekat dengan kita”. Jawaban seperti itu memang benar, tetapi kita seringkali tidak sadar bahwa kita akan lebih bisa mengasihi orang yang lebih dulu mengasihi atau berbuat baik dengan kita. Bisa dikatakan ya... seperti timbal balik ketika dia baik dengan kita maka kita akan berbuat baik juga dan demikian pula sebaliknya, bila responya tidak seperti bayangan yang diharapkan lebih banyak dari kita memilih untuk menganggap biasa saja atau bahkan memilih untuk bersikap acuh dan tidak mau peduli. Benarkah mengasihi sesama seperti yang demikian? Dalam lukas 6:32 -33 Tuhan Yesus berfirman demiki...